Jangan Susah Hati karena Harta

01.36.00

Firman Tuhan seringkali bertentangan dengan “insting” manusia. Oleh karena itu, tidak mudah melakukan firman Tuhan. Kadang-kadang muncul perasaan sedih ketika kita harus melakukan firman Tuhan, sehingga kita juga perlu dihibur dan dikuatkan. Dalam Ulangan 15, disebutkan tentang penghapusan hutang terhadap sesama orang Ibrani dan pembebasan budak Ibrani. Hutang sesama umat pilihan Tuhan yang tersisa pada tahun ketujuh harus dihapuskan. Tuhan tahu bahwa akan ada orang yang merasa rugi jika memberikan pinjaman menjelang tahun ketujuh. Oleh karena itu, mereka tidak mau meminjamkan uang/barang. Tuhan menegur dengan mengatakan bahwa sikap mereka itu merupakan dosa. Mereka harus tetap memberi pinjaman dengan sukacita, sesuai dengan kebutuhan saudara mereka. Bila mereka taat, mereka akan diberkati Tuhan (15:1-11).
Jika ada saudara sesama umat Tuhan memberikan dirinya menjadi budak untuk membayar hutang yang tidak bisa dibayarnya, pada tahun ketujuh dia harus dibebaskan dari statusnya sebagai budak, kemudian dia juga harus diberi bekal yang layak untuk menjalani kembali kehidupannya. Tidak mengherankan bila kebanyakan orang merasa keberatan untuk melaksanakan ketentuan semacam itu (15:12-18).
Walaupun perintah Tuhan tidak semuanya mudah dilaksanakan, bangsa Israel pada masa itu maupun kita pada saat ini diperintahkan agar tidak bersusah hati. Percayalah bahwa bila kita memperhatikan sesama kita (terutama yang seiman), Tuhan pasti memberkati kita, baik dalam wujud materi, maupun non-materi (kesehatan, keharmonisan keluarga, dan sebagainya). [MB]

 2 Korintus 8:14
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."


sumber : http://gkysydney.org/renungan-gema-2016/jangan-susah-hati-karena-harta.html

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook