Bacaan Alkitab : Matius 1:18-25
Tak sulit
membayangkan reaksi Yusuf saat mengetahui ke- hamilan Maria di luar
nikah. Rasa kaget, kecewa, bingung, dan kemungkinan besar marah,
membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Maria secara diam-diam. Oleh
karena itu, Allah turun tangan mengutus malaikat untuk menjelaskan
peris- tiwa sebenarnya kepada Yusuf lewat mimpi (1:18-21).
Cerita
selanjutnya adalah tentang pengorbanan Yusuf untuk menyambut kelahiran
Yesus. Pengorbanan terbesar Yusuf adalah kebesaran hatinya untuk
mengesampingkan harga diri dengan mengizinkan calon isterinya mengandung
janin yang bukan anaknya. Ia juga bersedia mengesampingkan kenikmatan
jasmaninya dengan tidak berhubungan badan selama isterinya mengandung
Yesus, serta berkorban materi dan waktu untuk melayani Maria selama
mengandung hingga melahirkan.
Yesus pun juga
berkorban ketika Ia menjelma menjadi ma- nusia. Untuk menjadi
Juruselamat dunia, Ia rela melepaskan hak-Nya sebagai Pencipta yang
disembah dan dipuja oleh para malaikat, meninggalkan kemuliaan sorgawi
yang sempurna dan abadi untuk dilahirkan di tempat hina, dibesarkan
dalam keluarga sederhana, menerima penolakan dan penghinaan dalam
pelayanan, dan mengakhiri hidup secara tragis di kayu salib.
Teladan
pengorbanan Yesus dan Yusuf mendorong kita un- tuk melakukan re eksi
berikut yang berkaitan dengan harga diri: Dalam pelayanan, ketika kita
diremehkan, disalahpahami, dikorbankan, di tnah, atau bahkan dicela,
apakah kita tetap se- tia melayani atau memilih mundur karena harga diri
kita terluka? Relakah kita mengesampingkan harga diri kita untuk
menerima penolakan, tertawaan, atau bahkan siksaan ketika mewartakan
Injil secara pribadi?
Filipi 2:5-7
- 01.55.00
- 0 Comments