Perkataan “lembah penglihatan” (22:1, 5) jelas menunjuk ke- pada kota Yerusalem (22:10, 21). Tidak jelas mengapa Yeru- salem disebut sebagai kota penglihatan, tetapi ada kemungkinan bahwa penyebutan itu disebabkan karena adanya Lembah Kidron di sebelah Timur dan Lembah Hinom di sebelah Barat dan Selatan kota Yerusalem. Dalam nubuat ini, kota Yerusalem sedang berada dalam keadaan terancam. Dalam jangka waktu dekat, nubuat ini menunjuk kepada situasi pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Asyur (22:2, 9-11, 13). Dalam jangka waktu panjang, nubuat ini menunjuk kepada penghancuran kota Yerusalem oleh tentara Babel yang berujung dengan pem- buangan (22:3, 4, 12, 14). Akan tetapi, perlu dipertimbangkan pula bahwa perkataan “Pada waktu itu” umumnya menunjuk kepada akhir zaman.
Nubuat tentang
penghukuman terhadap kota Yerusalem jelas merupakan peringatan yang
bertujuan agar umat Allah bertobat. Menurut kebiasaan zaman itu,
pertobatan diungkap- kan dengan cara “menangis dan meratap dengan
menggundul kepala dan melilitkan kain kabung” (22:12). Sayangnya,
peringatan tersebut ditanggapi secara tidak semestinya. Di Yeru- salem,
masih ada “kegirangan dan sukacita” yang diungkapkan melalui pesta pora
karena mereka memegang prinsip “Marilah kita makan dan minum, sebab
besok kita mati!”
Sikap penduduk
Yerusalem dalam menyikapi peringatan Tuhan ini sangat
mengecewakan. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang mengaku
Kristen, tetapi tetap hidup dalam dosa dan tidak mempedulikan
peringatan Tuhan, padahal hukuman Tuhan pasti akan terlaksana. Apakah
Anda peka terhadap peringatan Tuhan? [P]
1 Korintus 15:32
- 18.57.00
- 0 Comments