Kristus adalah
satu-satunya Pengantara di antara Allah dan ma- nusia. Oleh karena itu,
Yesus Kristus disebut sebagai Imam Besar. Imam Besar menaikkan doa
syafaat dan mempersembah-
kan korban
persembahan. Yesus Kristus menaikkan permohonan kepada Allah untuk
kesejahteraan kita, dan Dia membawa korban persembahan, yakni tubuh-Nya
sendiri yang dikorbankan di atas kayu salib, untuk keselamatan kita
(Ibrani 7:25-27). Dalam nama dan perantaraan Yesus Kristus, kita boleh
datang kepada Allah, dan sekaligus kita menjadi imam yang memohonkan
kese- jahteraan bagi orang-orang lain.
Setiap orang
percaya adalah imam (1 Petrus 2:5). Kita tidak butuh perantaraan orang
suci untuk bisa datang kepada Allah. Kita dapat langsung datang kepada
Allah melalui Yesus Kristus. Kita bisa datang langsung kepada Allah
dalam Kristus itu bukan hanya soal hak istimewa, tetapi juga suatu
tangggung jawab besar. Sebagai imam Allah, kita datang kepada Allah
untuk memohonkan kesejahteraan rohani bagi bangsa dan masyarakat kita.
Kita membawa orang-orang lain untuk datang ke hadapan Allah untuk
mendapat berkat Allah. Sebagai imam, kita bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rohani dari masyarakat tempat kita hidup. Sebagai imam,
kita menaikkan permohonan agar jiwa-jiwa baru boleh dipersembahkan
kepada Allah, yaitu dengan mendoakan agar pintu penginjilan bisa selalu
terbuka dan manusia mendapat kesempatan untuk mendengarkan Injil (Kolose
4:3; 2 Korintus 2:12). Sebagai imam, kita harus membawa persembahan
yang harum kepada Allah. Persembahan yang paling menyenangkan Allah
adalah persembahan tubuh dan hidup kita sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah. [AH]
Roma 12:1
- 21.17.00
- 0 Comments