Menanggapi Peringatan Tuhan
18.57.00
Perkataan “lembah
penglihatan” (22:1, 5) jelas menunjuk ke- pada kota Yerusalem (22:10,
21). Tidak jelas mengapa Yeru- salem disebut sebagai kota penglihatan,
tetapi ada kemungkinan bahwa penyebutan itu disebabkan karena adanya
Lembah Kidron di sebelah Timur dan Lembah Hinom di sebelah Barat dan
Selatan kota Yerusalem. Dalam nubuat ini, kota Yerusalem sedang berada
dalam keadaan terancam. Dalam jangka waktu dekat, nubuat ini menunjuk
kepada situasi pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Asyur (22:2,
9-11, 13). Dalam jangka waktu panjang, nubuat ini menunjuk kepada
penghancuran kota Yerusalem oleh tentara Babel yang berujung dengan pem-
buangan (22:3, 4, 12, 14). Akan tetapi, perlu dipertimbangkan pula
bahwa perkataan “Pada waktu itu” umumnya menunjuk kepada akhir zaman.
Nubuat tentang
penghukuman terhadap kota Yerusalem jelas merupakan peringatan yang
bertujuan agar umat Allah bertobat. Menurut kebiasaan zaman itu,
pertobatan diungkap- kan dengan cara “menangis dan meratap dengan
menggundul kepala dan melilitkan kain kabung” (22:12). Sayangnya,
peringatan tersebut ditanggapi secara tidak semestinya. Di Yeru- salem,
masih ada “kegirangan dan sukacita” yang diungkapkan melalui pesta pora
karena mereka memegang prinsip “Marilah kita makan dan minum, sebab
besok kita mati!”
Sikap penduduk
Yerusalem dalam menyikapi peringatan Tuhan ini sangat
mengecewakan. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang mengaku
Kristen, tetapi tetap hidup dalam dosa dan tidak mempedulikan
peringatan Tuhan, padahal hukuman Tuhan pasti akan terlaksana. Apakah
Anda peka terhadap peringatan Tuhan? [P]
1 Korintus 15:32
“Kalau
hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku?
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum,
sebab besok kita mati”.
Sumber : http://gkysydney.org/
0 komentar