Kepemimpinan Menurut Sang Mesias
20.24.00Anak-anak Zebedeus (yaitu Yohanes dan Yakobus) datang menemui Tuhan
Yesus secara khusus dengan ditemani oleh ibu mereka, dengan tujuan agar
mereka kelak bisa menjadi tangan kanan dan tangan kiri Tuhan Yesus dalam
Kerajaan Surga. Kedatangan mereka bertiga ini menunjukkan bahwa mereka
belum mengerti bahwa hukum kepemimpinan dalam Kerajaan Surga itu berbeda
dengan hukum kepemimpinan di dunia ini. Dalam Kerajaan Surga, pemimpin
adalah pelayan, bukan penguasa. Bila penguasa menuntut untuk dilayani,
pemimpin yang adalah pelayan harus bersedia melayani. Nilai dari
tindakan melayani lebih tinggi daripada memerintah atau dilayani.
Sistem nilai yang berkebalikan dengan sistem nilai dunia ini akan
bisa dimengerti bila kita menyadari bahwa keberadaan kita dalam kerajaan
Allah merupakan anugerah Allah. Kita semua adalah para penganggur yang
direkrut oleh Sang Pemilik kebun anggur untuk bekerja di kebun
anggurnya. Dalam perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur dalam
20:1- 16, Sang Pemilik kebun anggurlah yang menentukan aturan
pengupahan, yaitu upah satu dinar secara sama rata tanpa pengecualian.
Perumpamaan itu menunjukkan bahwa posisi warga Kerajaan Surga ditentukan
oleh Sang Mesias, yaitu Sang Pemilik Kerajaan Surga. Setiap anggota
Kerajaan Allah tidak boleh merasa superior (lebih tinggi) dibandingkan
orang lain. Bahkan, bila kita bisa menjadi anggota Kerajaan Allah pun,
hal itu merupakan anugerah.
Dalam kehidupan setiap warga Kerajaan Allah, yang harus dikejar
bukanlah kekuasaan, melainkan pelayanan. Apakah pelayanan yang sedang
Anda kerjakan? Apakah Anda memandang pelayanan Anda sebagai anugerah
Allah? [P]
0 komentar